Tentang Ilmu Hikmah

Tentang Ilmu Hikmah


Ilmu hikmah merupakan bagian dari ilmu pengetahuan yang bersifat spiritual dan menjelaskan tentang kaidah rahasia suatu huruf, ayat dan surat dalam al-Quran, al-Asma al-Husna dan doa-doa mustajabah yang dirangkai secara khusus untuk mendapatkan fadhilah dan keberkahannya. Salah satu dalil yang menjadi dasar dari ilmu ini adalah surat al-Isra ayat 82 yang artinya “Dan Kami turunkan dari al-Quran sesuatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan al-Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zhalim selain kerugian”. 

Dari ayat tersebut, al-Quran tidak hanya sebagai kalam ilahi tetapi menjadi penawar yaitu obat untuk memberikan efek penyembuhan baik secara lahir maupun batin. Efek penyembuhan ini sungguh luar biasa dan terbukti mujarab untuk mengatasi berbagai permasalahan. Hal ini tentunya sudah teruji secara nyata fadhilah dan keberkahannya dari para ulama ahli hikmah terdahulu. Pada awalnya ilmu ini termasuk bagian dari amalan rutin para ulama hikmah dengan metode pendekatan diri baik secara lahir maupun batin yang diselaraskan dalam latihan spiritual melalui zikir dan doa.

Biasanya untuk mempelajari ilmu ini harus mendapat ijazah terlebih dahulu dari ahli silsilah yang memang menguasai ilmu ini secara mumpuni. Pengertian mumpuni disini bukan diartikan sebagai orang yang sakti mandraguna tetapi orang yang benar-benar mengetahui dan memahami dengan bijaksana terhadap ilmu yang diajarkannya dan kepada siapa ilmu itu akan diajarkan. Hal ini tentu berbeda dengan ilmu yang didapat dari lembaga pendidikan formal. Mengapa demikian ? ya tentu saja berbeda sebab tidak semua orang mampu mempelajari dan mengamalkannya.

Dalam suatu disiplin, ilmu ini memiliki kedisiplinan yang sangat ketat dalam melaksanakan wirid dan riyadhahnya. Kedisiplinan inilah yang akan mengolah daya batin spiritual menjadi daya batin supranatural. Kalau seperti itu, apakah orang yang mengamalkannya akan menjadi manusia yang sakti mandraguna ? ya tentu tidak sebab orang yang mempelajari ilmu hikmah memiliki hasrat keduniawian yang berbeda-beda sebagai proses menjalani takdirnya masing-masing.